Kasus penyiraman air keras yang menimpa seorang mahasiswi di Yogyakarta beberapa waktu lalu semakin terbongkar. Dalam penyelidikan terbaru, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku yang merupakan mantan pacar korban, sempat mendatangi seorang dukun sebelum melakukan tindak kekerasan yang mengerikan tersebut. Tindak kekerasan ini menyisakan luka serius pada korban, dan membuat publik terkejut karena adanya keterlibatan dukun dalam kasus ini.
Kronologi Kejadian
Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Kamis (15/1) lalu, ketika seorang mahasiswi yang tengah berjalan di kawasan pusat kota Yogyakarta, tiba-tiba disiram dengan air keras oleh seorang pria. Korban yang langsung merasa kesakitan dan mengalami luka bakar serius di bagian wajah dan tubuh segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Penyelidikan kepolisian mengarah pada mantan pacar korban, berinisial AR, yang diketahui merasa marah dan kecewa setelah hubungan mereka berakhir secara tidak baik beberapa bulan sebelumnya. Meski telah berpisah, AR diduga masih menyimpan rasa cemburu dan sakit hati yang mendalam, yang berujung pada tindak kekerasan tersebut.
Penemuan Mengejutkan: Pelaku Datang ke Dukun
Polisi yang mengungkap kasus ini menemukan fakta mengejutkan terkait motif pelaku. Sebelum melakukan aksi brutalnya, AR ternyata sempat mendatangi seorang dukun yang dikenal di sekitar daerah tersebut. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan, AR meminta bantuan dukun untuk mengembalikan hubungan dengan korban atau setidaknya mencari jalan keluar atas perasaan yang ia alami setelah putus.
“Dukun tersebut memberikan saran yang menurut pelaku bisa membantunya mendapatkan kembali hubungan dengan korban, namun pada akhirnya pelaku malah memilih jalan kekerasan sebagai cara untuk ‘menghukum’ korban,” kata seorang petugas kepolisian yang terlibat dalam penyelidikan.
Tindakan AR yang mendatangi dukun untuk mendapatkan “solusi” menunjukkan bahwa ia merasa frustasi dan tidak tahu bagaimana cara mengatasi rasa sakitnya setelah hubungan mereka berakhir. Sebuah keputusan yang berujung pada tragedi bagi korban yang tidak bersalah.
Tindak Kekerasan yang Menggegerkan
Pada hari kejadian, AR mengikuti korban hingga ke tempat yang sepi dan kemudian menyiramkan air keras ke wajah dan tubuh korban. Korban yang terkejut dan kesakitan segera berteriak meminta tolong. Beberapa orang di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Korban mengalami luka bakar serius pada bagian wajah, leher, dan sebagian tubuhnya. Setelah menjalani perawatan medis intensif, dokter menyatakan bahwa luka korban cukup parah dan membutuhkan waktu pemulihan yang lama.
Reaksi Keluarga Korban dan Masyarakat
Keluarga korban sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Mereka mengungkapkan rasa kecewa dan marah terhadap tindakan pelaku yang telah menyakiti anak mereka dengan sangat kejam. “Kami tidak bisa menerima kenyataan bahwa anak kami menjadi korban dari perbuatan sejahat ini. Pelaku harus dihukum setimpal agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata orang tua korban dalam pernyataan mereka.
Kejadian ini juga memicu kecaman keras dari masyarakat yang merasa prihatin atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mantan pacar korban. Banyak pihak yang mengutuk keras perbuatan AR dan berharap agar hukum dapat memberikan hukuman yang setimpal atas tindakannya.
Penangkapan Pelaku
Pihak kepolisian yang bekerja cepat dalam mengungkap kasus ini berhasil menangkap AR beberapa hari setelah kejadian. Pelaku yang sempat bersembunyi akhirnya ditangkap di rumahnya. Polisi memastikan bahwa pelaku akan dijerat dengan pasal-pasal yang terkait dengan penganiayaan berat dan penyiksaan.
“Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang dalam proses penyidikan lebih lanjut. Tindakannya sangat kejam dan tidak bisa dibenarkan dalam situasi apapun,” ujar Kepala Kepolisian setempat.
Pengaruh Kepercayaan kepada Dukun
Kasus ini juga menyoroti fenomena kepercayaan kepada dukun yang masih ada di beberapa kalangan masyarakat. Meskipun pelaku mendatangi dukun untuk mendapatkan “solusi” pribadi, tindakan kekerasan yang dilakukannya justru membawa dampak buruk bagi dirinya sendiri dan korban. Hal ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa mencari solusi melalui cara-cara yang tidak tepat justru bisa menambah masalah, bukan menyelesaikannya.
Pihak berwenang menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya menjadi peringatan akan pentingnya menjaga hubungan dengan cara yang sehat dan tanpa kekerasan, tetapi juga mengingatkan akan bahaya dari pola pikir yang salah, seperti mengandalkan dukun untuk menyelesaikan masalah pribadi.
Kesimpulan
Kasus penyiraman air keras yang dilakukan oleh mantan pacar terhadap mahasiswi di Yogyakarta ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya penyelesaian masalah dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan. Peran dukun dalam kasus ini semakin menunjukkan betapa besar pengaruh keyakinan pribadi seseorang terhadap tindakan yang dapat merugikan orang lain. Pelaku kini telah diamankan dan akan menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sementara itu, keluarga korban berharap agar keadilan ditegakkan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.