ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Semua mata awalnya tertuju ke Paris Saint-Germain (PSG). Klub raksasa Prancis itu datang dengan status jawara Liga Champions dan ambisi besar untuk mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub pertama mereka. Dengan nama-nama mentereng seperti Achraf Hakimi, Vitinha, Khvicha Kvaratskhelia, hingga Ousmane Dembele, PSG diyakini sudah menulis naskah kemenangan mereka sendiri.
Namun, naskah itu hancur berkeping-keping di MetLife Stadium, New Jersey. PSG, yang sebelumnya begitu dominan di tanah Amerika Serikat, justru dihancurkan oleh Chelsea. Yang menjadi sutradara malam itu bukan Dembele dan kolega, melainkan seorang pemain Inggris berusia 23 tahun bernama Cole Palmer.
Dengan gaya bermain yang tenang dan keputusan-keputusan tajam, Palmer mencetak dua gol dan satu assist untuk membawa Chelsea menang...