ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta "Saya pikir saya adalah pemain tim." Kalimat itu dilontarkan Diogo Jota dalam wawancara pertamanya sebagai pemain Liverpool sebagaimana dikutip dari talkSPORT. Sederhana, merendah, dan mencerminkan sosoknya yang bersahaja.
Namun seiring berjalannya waktu, kalimat tersebut justru menjadi representasi paling tepat untuk menggambarkan kariernya di Anfield: seorang penyerang dengan jiwa kolektif, yang mencetak gol tak sekadar untuk kejayaan pribadi, tapi untuk kebanggaan bersama.
Kini, ketika kabar duka datang begitu mendadak, kepergian Jota dan saudaranya dalam kecelakaan lalu lintas, kata-kata itu bergema lebih dalam.
Diogo Jota bukan sekadar 'pemain tim', tapi bagian tak terpisahkan dari identitas Liverpool selama lima tahun terakhir. Sosok yang bekerja dalam diam, namun m...